Selasa, 17 April 2012

KEINDAHAN DAN ESTETIKA

Keindahan dan Estetika


A.     KEINDAHAN DAN ESTETIKA
Dalam  kamus besar Bahasa Indonesia  keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.  Pada masa kini estetika bisa berarti tiga hal, yaitu: Studi mengenai fenomena estetis, Studi mengenai fenomena persepsi dan Studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman estetis.
1.       Konsep Keindahan
Konsep Keindahan didalamnya tercakup tentang kebaikan dan menyebutkan tentang watak yang indah dan hukum yang indah sehingga merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan.
2.       Estetis dan Estetika
Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.
Istilah Estetika dipopulerkan oleh Alexander Gottlieb Baumgarten (1714 - 1762) melalui beberapa uraian yang berkembang menjadi ilmu tentang keindahan.(Encarta Encyclopedia 2001, 1999) Baumgarten menggunakan instilah estetika untuk membedakan antara pengetahuan intelektual dan pengetahuan indrawi. Dengan melihat bahwa istilah estetika baru muncul pada abad 18, maka pemahaman tentang keindahan sendiri harus dibedakan dengan pengertian estetik.
Jika sebuah bentuk mencapai nilai yang betul, maka bentuk tersebut dapat dinilai estetis, sedangkan pada bentuk yang melebihi nilai betul, hingga mencapai nilai baik penuh arti, maka bentuk tersebut dinilai sebagai indah. Dalam pengertian tersebut, maka sesuatu yang estetis belum tentu indah dalam arti sesungguhnya, sedangkan sesuatu yang indah pasti estetis. Banyak pemikir Seni berpendapat bahwa keindahan berhubungan dengan rasa yang menyenangkan seperti Clive Bell, George Santayana, dan R.G Collingwood.(Sutrisno,1993).
3.       Sifat Keindahan
Keindahan seharusnya sudah dinilai begitu karya seni pertama kali dibuat. Namun rumusan keindahan pertama kali ditentukan berasal dari keindahan yang tercipta akibat proporsi, keharmonisan, dan kesatuan. Sementara atau dalam hukum bernegara sifat keindahan lahir dari aturan-aturan, kesimetrisan, dan keberadaan.
Sifat sifat keindahan :
a.       Keindahan itu kebenaran
b.       Keindahan itu abadi
c.       Keindahan mempunya daya tarik
d.       Keindahan itu wajar
e.       Keindahan itu kenikmatan
f.        Keindahan itu kebiasaan
B.     KEINDAHAN DAN KEBUDAYAAN
Keindahan dari kebudayaan merupakan suatu hal yang berkaitan erat. Suatu keindahan dari kebudayaan merupakan cirri khas dari suatu kesenian sehingga mampu menggantikan kebudayaan yang menghasilkan keindahan.
Secara teori budaya adalah suatu cirri hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsure yang rumit, termasuk system agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang – orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan – perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
C.     KEINDAHAN DAN KARYA CIPTA
Keindahan alam itu sangat memukau, tidak sama halnya dengan keindahan yang merupakan karya cipta manusia. Keindahan yang merupakan karya cipta manusia itu dibatasi oleh ruang dan waktu. Meskipun keindahan karya cipta manusia itu universal, akibatnya pemaknaannya akan berbeda. Perbedaan itu dibatasi oleh ruang dan waktu.

       Keindahan juga identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya memiliki nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang bertambah, yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu tiruan lukisan Monalisa tidak indah karena dasarnya tidak benar.
1)       Kontemplasi dan Ekstasi.
 Keindahan dapat dinikmati melalui selera seni atu selera biasa. Keindahan melalui selera seni didasari oleh faktor kontemplsi(contemplation) dan faktor ekstasi(ecstasy) dalam kamus Inggris - Indonesia oleh JHON M. ECHOLS dan HASSAN SHADILY (1995). Kontemplasi menurut arti kata adalah perenungan, pemikiran, dan penatapan tentang sesuatu. Dengan kata lain kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia  untuk menciptakan sesuatu yang indah.
2)       Keindahan, Keserasian dan Kehalusan
Dalam diri manusia terdapat faktor kontemplasi dan ekstasi. Oleh karna itu keindahan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Semua manusia membutuhkan keindahan. Dalam keindahan terrcermin unsur keserasian dan kehalusan. Keserasian adalah kemampuan menata sesuatu yang dapat dinikmati orang lain karna indah.  Kehalusan adalah kemampuan menciptakan sikap, prilaku, perbuatan, tutur kata ataupun cara berbusana yang menyenangkan, menarik perhatian dan menggembirakan orang lain.
3)        Kreatifitas dan Karya Cipta
Keindahan adalah bagian dari kehidupan manusia yang merupakan kebutuhan kodrati. Karena itu, manusia berusaha menciptakan keindahan untuk memenuhi kebutuhan akan keindahan, manusia   berkreativitas menghasilkan karya cipta, karya cipta itu didasari dan dipengaruhi oleh pengalaman hidup atau oleh kenyataan yang terjadi dalam masyarakat. Tujuannya dapat dilihat dari segi nilai kehidupan manusia dan manfaat bagi manusia secara kodrati dan tujuan para penulis menciptakan keindahan dan sekaligus mengungkapkan keburukan melalui karya cipta mereka.
a.       Nilai dan sistem nilai yang sudah using
Nilai dan sistem nilai budaya yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan kemajuan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, misalnya pingitan, kawin paksa, derajat wanita lebih rendah dari pada pria, perbedaan  perlakuan antara pria dan wanita, etnis yang satu  lebih unggul dari pada etnis lain dan pembatasan hak-hak suatu kelompok. 
b.       Kemerosotan Moral
Keadaan yang merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai oleh kemerosotan moral. Hal ini dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia bejat terutama dari segi kebutuhan seksual. Kebutuhan seksual dipenuhi tanpa menghiraukan ketentuan hukum dan agama serta moral masyarakat. 
c.       Penderitaan Manusia
 Banyak faktor yang menyebabkan manusia menderita, akan tetapi yang paling menentukan adalah faktor manusia itu sendiri. Manusialah yang menyebabkan manusia lain menderita karna nafsu kekuasaan, keserakahan, ketidakhati-hatian dan sebagainya. Dimana-mana terjadi pemberontakan, perang, kecelakaan, kelaparan dan keracunan yang menimbulkan banyak korban tak berdosa.
d.       Diskriminasi Etnis atau Asal Usul
 Semua manusia diciptakan sama dan dibekali oleh penciptanya dengan hak-hak asasi yang sama pula. Akan tetapi, dalam kehidupan bernegara atau berpolitik, manusia memproleh perlakuan yang berbeda karna asal usul atau etnisnya berlainan.
e.        Keagungan Tuhan
Keagungan tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteratuan alam semesta serta kejadian -kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan tuhan. Manusia hanya dapat meniru keindahan ciuptaan tuhan, tetapi seindah-indahnya tiruan terhadap ciptaan tuhan, tidak akan seindah ciptaan tuhan itu sendiri.
4)        Pengaruh Keindahan pada jiwa manusia.
Pengaruh atau peran dari Keindahan yang mempunyai daya tarik yang sangat kuat mengakibatkan berubahnya situasi dan kondisi pada diri manusia , dampak dai keindahan dapat sangat di rasakan oleh manusia, keindahan bisa mengubah suasana yang tidak nyaman bisa menjadi nyaman , dapat menghilangkan galau , bahkan dengan seringnya kita melihat keindahan , maka kesehatan jiwa kita akan sangat bagus, bahkan raga pun menjadi sehat ,, karena fikiran kita yang sudah nyaman dengan keindahan bisa membuat sugesti baik pada tubuh dan psikologis kita. Maka dari itu kita sangat mambutuhkan keindahan , melalui apapun itu bentuknya  yang paling bagus dari yang saya rasakan adalah keindahan alam dan kesenian lah yang paling memberikan dampak signifikan bagi fikiran saya .


1 komentar:

  1. maaf ya teman, mau kasih masukan nih kita kan anak gundar,kita jg udah masuk ke pembelajaran mata kuliah softskill ayo dong blognya disisipin
    link Universitas Gunadarma misalnya kaya gini nih
    * www.gunadarma.ac.id
    * www.studentsite.gunadarma.ac.id
    * www.baak.gunadarma.ac.id
    * dll.
    ini buat kriteria penilaian mata kuliah softskill temen2 :D

    BalasHapus