Keindahan dan Estetika
A.
KEINDAHAN
DAN ESTETIKA
Dalam kamus besar Bahasa
Indonesia keindahan
diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok.
Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial,
dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang
dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu
budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana,
estetika adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa
terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut
mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris,
yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika
merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni. Pada
masa kini estetika bisa berarti tiga hal, yaitu: Studi mengenai fenomena estetis, Studi
mengenai fenomena persepsi dan Studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman
estetis.
1.
Konsep Keindahan
Konsep Keindahan didalamnya tercakup tentang
kebaikan dan menyebutkan tentang watak yang indah dan hukum yang indah sehingga merumuskan
keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan.
2.
Estetis dan Estetika
Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang
membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa
merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi
yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian
terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan
filosofi seni.
Istilah Estetika dipopulerkan oleh Alexander
Gottlieb Baumgarten (1714 - 1762) melalui beberapa uraian yang berkembang
menjadi ilmu tentang keindahan.(Encarta Encyclopedia 2001, 1999) Baumgarten
menggunakan instilah estetika untuk membedakan antara pengetahuan intelektual
dan pengetahuan indrawi. Dengan melihat bahwa istilah estetika baru muncul pada
abad 18, maka pemahaman tentang keindahan sendiri harus dibedakan dengan
pengertian estetik.
Jika sebuah bentuk mencapai nilai yang betul, maka
bentuk tersebut dapat dinilai estetis, sedangkan pada bentuk yang melebihi
nilai betul, hingga mencapai nilai baik penuh arti, maka bentuk tersebut
dinilai sebagai indah. Dalam pengertian tersebut, maka sesuatu yang estetis
belum tentu indah dalam arti sesungguhnya, sedangkan sesuatu yang indah pasti
estetis. Banyak pemikir Seni berpendapat bahwa keindahan berhubungan dengan
rasa yang menyenangkan seperti Clive Bell, George Santayana, dan R.G
Collingwood.(Sutrisno,1993).
3.
Sifat Keindahan
Keindahan seharusnya sudah dinilai begitu karya
seni pertama kali dibuat. Namun rumusan keindahan pertama kali ditentukan
berasal dari keindahan yang tercipta akibat proporsi, keharmonisan, dan kesatuan. Sementara atau dalam hukum bernegara
sifat keindahan lahir dari aturan-aturan, kesimetrisan, dan keberadaan.
Sifat sifat
keindahan :
a. Keindahan
itu kebenaran
b. Keindahan
itu abadi
c. Keindahan
mempunya daya tarik
d. Keindahan
itu wajar
e. Keindahan
itu kenikmatan
f.
Keindahan itu kebiasaan
B.
KEINDAHAN
DAN KEBUDAYAAN
Keindahan
dari kebudayaan merupakan suatu hal yang berkaitan erat. Suatu keindahan dari
kebudayaan merupakan cirri khas dari suatu kesenian sehingga mampu menggantikan
kebudayaan yang menghasilkan keindahan.
Secara
teori budaya adalah suatu cirri hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsure yang rumit, termasuk system agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak
orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang – orang yang berbeda budaya dan
menyesuaikan perbedaan – perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
C.
KEINDAHAN
DAN KARYA CIPTA
Keindahan
alam itu sangat memukau, tidak sama halnya dengan keindahan yang merupakan
karya cipta manusia. Keindahan yang merupakan karya cipta manusia itu dibatasi
oleh ruang dan waktu. Meskipun keindahan karya cipta manusia itu universal,
akibatnya pemaknaannya akan berbeda. Perbedaan itu dibatasi oleh ruang dan
waktu.
Keindahan juga identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya memiliki nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang bertambah, yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu tiruan lukisan Monalisa tidak indah karena dasarnya tidak benar.
1) Kontemplasi
dan Ekstasi.
Keindahan dapat dinikmati melalui selera seni
atu selera biasa. Keindahan melalui selera seni didasari oleh faktor
kontemplsi(contemplation) dan faktor ekstasi(ecstasy) dalam kamus Inggris - Indonesia oleh JHON M. ECHOLS dan
HASSAN SHADILY (1995). Kontemplasi menurut arti kata adalah perenungan,
pemikiran, dan penatapan tentang sesuatu. Dengan kata lain kontemplasi adalah
dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah.
2)
Keindahan, Keserasian dan Kehalusan
Dalam
diri manusia terdapat faktor kontemplasi dan ekstasi. Oleh karna itu keindahan
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Semua manusia membutuhkan
keindahan. Dalam keindahan terrcermin unsur keserasian dan kehalusan.
Keserasian adalah kemampuan menata sesuatu yang dapat dinikmati orang lain
karna indah. Kehalusan adalah kemampuan
menciptakan sikap, prilaku, perbuatan, tutur kata ataupun cara berbusana yang
menyenangkan, menarik perhatian dan menggembirakan orang lain.
3)
Kreatifitas
dan Karya Cipta
Keindahan
adalah bagian dari kehidupan manusia yang merupakan kebutuhan kodrati. Karena
itu, manusia berusaha menciptakan keindahan untuk memenuhi kebutuhan akan
keindahan, manusia berkreativitas menghasilkan karya cipta, karya cipta
itu didasari dan dipengaruhi oleh pengalaman hidup atau oleh kenyataan yang
terjadi dalam masyarakat. Tujuannya dapat dilihat dari segi nilai
kehidupan manusia dan manfaat bagi manusia secara kodrati dan tujuan para
penulis menciptakan keindahan dan sekaligus mengungkapkan keburukan melalui
karya cipta mereka.
a.
Nilai dan
sistem nilai yang sudah using
Nilai dan sistem
nilai budaya yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi
dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan kemajuan yang merugikan dan
mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan, misalnya pingitan, kawin paksa, derajat
wanita lebih rendah dari pada pria, perbedaan perlakuan antara pria dan
wanita, etnis yang satu lebih unggul dari pada etnis lain dan pembatasan
hak-hak suatu kelompok.
b.
Kemerosotan
Moral
Keadaan yang
merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai oleh kemerosotan moral. Hal
ini dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia bejat terutama dari
segi kebutuhan seksual. Kebutuhan seksual dipenuhi tanpa menghiraukan ketentuan
hukum dan agama serta moral masyarakat.
c.
Penderitaan
Manusia
Banyak faktor yang menyebabkan manusia
menderita, akan tetapi yang paling menentukan adalah faktor manusia itu
sendiri. Manusialah yang menyebabkan manusia lain menderita karna nafsu
kekuasaan, keserakahan, ketidakhati-hatian dan sebagainya. Dimana-mana terjadi
pemberontakan, perang, kecelakaan, kelaparan dan keracunan yang menimbulkan
banyak korban tak berdosa.
d.
Diskriminasi
Etnis atau Asal Usul
Semua manusia
diciptakan sama dan dibekali oleh penciptanya dengan hak-hak asasi yang sama
pula. Akan tetapi, dalam kehidupan bernegara atau berpolitik, manusia memproleh
perlakuan yang berbeda karna asal usul atau etnisnya berlainan.
e.
Keagungan Tuhan
Keagungan tuhan dapat
dibuktikan melalui keindahan alam dan keteratuan alam semesta serta kejadian
-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan tuhan. Manusia hanya dapat meniru keindahan ciuptaan tuhan,
tetapi seindah-indahnya tiruan terhadap ciptaan tuhan, tidak akan seindah
ciptaan tuhan itu sendiri.
4)
Pengaruh Keindahan pada jiwa manusia.
Pengaruh
atau peran dari Keindahan yang mempunyai daya tarik yang sangat kuat
mengakibatkan berubahnya situasi dan kondisi pada diri manusia , dampak dai
keindahan dapat sangat di rasakan oleh manusia, keindahan bisa mengubah suasana
yang tidak nyaman bisa menjadi nyaman , dapat menghilangkan galau , bahkan
dengan seringnya kita melihat keindahan , maka kesehatan jiwa kita akan sangat
bagus, bahkan raga pun menjadi sehat ,, karena fikiran kita yang sudah nyaman
dengan keindahan bisa membuat sugesti baik pada tubuh dan psikologis kita. Maka
dari itu kita sangat mambutuhkan keindahan , melalui apapun itu bentuknya
yang paling bagus dari yang saya rasakan adalah keindahan alam dan
kesenian lah yang paling memberikan dampak signifikan bagi fikiran saya .